Dinamika Sosial Budaya Komunitas Pedagang Kelontong Madura di Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan
DOI:
https://doi.org/10.47776/10.47776/MJPRS.003.02.05Keywords:
Aktivitas Ekonomi; Solidaritas Sosial; Pedagang Kelontong; Perantau MaduraAbstract
Dinamika sosial budaya dalam aktifitas ekonomi pada komunitas pedagang kelontong Madura di Pamulang menunjukkan bahwa orang Madura dalam melakukan kegiatan atau aktifitas tertentu tidak lepas dari unsur keagamaan dan budaya yang mereka miliki. Pemahaman nilai tentang rezeki yang tidak akan tertukar dan sudah diatur oleh Tuhan nyatanya tidak lagi dipakai sebagai dogma dalam melakukan mobilitas. Sehingga munculnya dinamika yang terjadi dalam komunitas ini menjadi latar belakang penelitian ini. Fokus penelitian ini mengarah pada (1) dinamika sosial budaya dalam aktivitas ekonomi, (2) mekanisme-mekanisme untuk mempertahankan eksistensi dan solidaritas etnis di konteks kehidupan urban sekarang ini. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui 3 cara yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Teknik pengecekan penelitian menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedagang kelontong Madura di Kecamatan Pamulang tetap menjaga nilai solidaritas etnis yang mereka miliki. Adanya aturan operasional warung kelontong yang berlaku tidak sampai mereduksi nilai solidaritas sebagai kesatuan etnis pedagang Madura. Resiko terhadap pedagang yang melanggar kesepakatan nilai yang berlaku membentuk hukum atas penghakiman pelanggar tersebut. Sebagaimana menurut Durkheim bahwa hukum yang berlaku dalam masyarakat mekanik dan organik adalah hukum represif dan restitutif. Namun realitasnya, kedua hukum tersebut sama-sama berlaku dalam komunitas pedagang kelontong Madura di Pamulang.Downloads
References
Adam, S. (1995). Pola migrasi masyarakat Madura dan masyarakat Bawean. Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.
Bouvier, H. (2002). Lebur: Seni musik dan pertunjukan dalam masyarakat Madura (J. C. R. S. Hidayat, Ed.). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
De Jonge, H. (1989). Madura dalam empat zaman: Pedagang, perkembangan ekonomi, dan Islam. Jakarta: PT Gramedia.
Durkheim, E. (1964). The division of labor in society. New York: Free Press.
Johnson, D. P. (1986). Teori sosiologi: Klasik dan modern (Cet. 1). Jakarta: Gramedia.
Kabir, M. S. (2018). Methods of data collection. Bangladesh: Book Zone Publication.
Kuntowijoyo. (2017). Perubahan sosial dalam masyarakat agraris Madura 1850–1940 (Cet. 1). Yogyakarta: Ircisod.
Sunarto, H. S. (1985). Penduduk Indonesia dalam dinamika migrasi 1971–1980. [Penerbit tidak disebutkan].
Sunarto, K. (2004). Pengantar sosiologi (Ed. revisi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Syamsuddin, M. (2018). Orang Madura perantauan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 18(1), 1–10. https://doi.org/10.14421/aplikasia.v18i1.1378
Wiyata, A. L. (2002). Carok, konflik kekerasan dan harga diri orang Madura. Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS).
Wiyata, A. L. (2013). Mencari Madura. Jakarta: Bidik-Phronesis Publishing.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Muhammad Wafiruddaroin, Shinta Mutiara Rezeky

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.