Permainan Tradisional Betawi Sebagai Metode Pengembangan Kemampuan Sosial Anak Usia Dini Pada Kelompok B PAUD Al-Bunyamur Kemayoran Jakarta Pusat

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh asumsi peneliti mengenai pola permainan anak yang telah mengalami pergeseran. Sehingga adanya kecenderungan perubahan minat anak dalam melakukan permainan tradisional ke arah digital. Sementara, permainan digital lebih banyak memiliki efek negatif daripada efek positif. Untuk itu, perlunya suatu upaya dalam memperkecil efek negatif tersebut. Salah satunya dengan melakukan suatu metode pembelajaran melalui permainan tradisional kedalam kurikulum-kurikulum sekolah. Salah satu sekolah yang telah menerapkannya adalah PAUD Al Bunyamur Kemayoran Jakarta Pusat. Sehingga peneliti tertarik melakukan Case Study untuk memperoleh informasi empiris terkait perencanan, dimana adanya proses penseleksian jenis permainan tradisional dari segi usia anak serta tingkat bahaya dan kesulitan permainan yang dimainkan. Terdapat sepuluh jenis permainan tradisional yang dipilih dan dimainkan yaitu Dari sepuluh jenis permainan tersebut tiga diantaranya tergolong pada jenis permainan yang bersifat kompetitif, dua tergolong pada rekreatif dan empat tergolong kooperatif. Selanjutnya sikap atau nilai yang terkandung dalam permainan tradisional adalah (1) sikap mampu bermain bersama, (2) Sikap mampu membedakan teman yang bersedih, marah dan senang, (3) Sikap mau bermain bersama dan berinteraksi dengan teman sebayanya, (4) Sikap menunjukkan minat atau kemauan terhadap permainan yang berkelompok atau bertim, (5) Sikap memerima teman dengan jenis kelamin yang berbeda, (6) Sikap memerima keadaan fisik teman, (7) Dapat mandiri dan terlepas dari orangtua, (8) Menunjukkan respon simpatik dan emaptik kepada teman maupun oranglain, (9) Memahami akibat jika melakukan pelanggaran dan beranitanggungjawab, (10) berbicara mengenai perasaan.