Perbedaan Pola Religiositas Orang Tua dalam Keputusan Melakukan Imunisasi Dasar pada Anak
Keywords:
imunisasi dasar, religiositasAbstract
Sampai saat ini, informasi penolakan imunisasi karena alasan agama masih terbatas dan gambaran cakupan imunisasi di antara pemeluk agama di Indonesia secara aktual belum dapat diketahui. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menyebutkan penyebab anak tidak diimunisasi diantaranya tidak ada ijin dari keluarga sebagai alasan kedua tertinggi setelah adanya kekhawatiran anaknya menjadi panas. Survei ini memberikan dimensi lain bahwa variabel keluarga yang menolak vaksinasi dapat menggambarkan agama dapat menjadi faktor penentu dalam keluarga untuk menolak imunisasi. Tujuan dari kejian ini adalah membuktikan adanya hubungan antara religiositas orang tua dengan keputusan melakukan imunisasi dasar pada anaknya. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional yang menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) Tahun 2007 dan 2014. Unit analisis adalah keluarga yang memiliki anak usia 1-5 tahun kemudian dianalisis menggunakan regresi ordered logistic. Hasil penelitian ini yaitu model tahun 2007 menjelaskan Muslim yang taat akan tetap melakukan imunisasi dasar pada anaknya dan cenderung meningkat menjadi 2 kali serta meningkatkan probabilitas untuk melakukan imunisasi dasar secara lengkap sebesar 16%. Model tahun 2014 menjelaskan Muslim yang taat akan melakukan imunisasi dasar pada anaknya yang cenderung menurun menjadi 0,357 kali dan menurunkan probabilitas untuk melakukan imunisasi dasar secara lengkap sebesar 22,10%. Kesimpulannya adalah adanya hubungan antara religiositas orang tua dengan keputusannya melakukan imunisasi dasar pada anak. Hubungan yang positif terjadi tahun 2007 dan hubungan yang negatif terjadi pada tahun 2014. Perbedaan hubungan tersebut diprediksi adanya perubahan religisoitas individu terhadap program imunisasi dasar, yaitu berdasarkan religious activities dan subjective religious.