MENUJU DEKOLONISASI KEBUDAYAAN
DOI:
https://doi.org/10.47776/mozaic.v3i1.117Abstract
Kebudayaan merupakan kesadaran kolektif, di dalamnya memuat cara berpikir, bersikap dan bertindak. Melihat kenyataan itu kolonial berkesimpulan, kebudayaan sebagai sektor strategis harus dikuasai untuk dikendalikan, dengan demikian diharapkan akan mampu menciptakan sistem kolonial yang efektif dalam mengontrol cara berpikir dan bersikap masyarakat terjajah. Pada taraf itu bukan hanya gerakan rakyat yang bisa dikontrol tetapi lebih dalam lagi kesadarannya juga dapat dikendalikan.
Dengan cara semacam itu tujuan kolonial itu seolah legitimate karena berjubah ilmiah yang berdalih enlightening (pencerahan), padahal tujuan utamanya tetap conquestador (penaklukan), dengan cara pemutusan mata rantai sejarah dan membelokkan arah kebudayaan yang diangap dinamis, dengan mengutuk menjahanamkan militansi, kerelaan berkorban serta keberanian mengambil risiko. Sebaliknya mengekspos habis-habisan nilai-nilai lokal yang dianggap menguntungkan seperti harmoni, teposeliro. Semangat perlawanan mereka diredam melalui pemaknaan baru terhadap setiap ekspresi kebudayaan Nusantara.





